DAGING MERAH PEMICU ASAM URAT
Ada beberapa makanan pemicu asam urat yang harus dihindari. Pasalnya, kadar asam urat (uric acid) yang terlalu tinggi di dalam tubuh, bisa memicu rasa ketidaknyamanan hingga membuat pengidapnya susah gerak.
Sebagai informasi, penyakit asam urat umumnya terjadi pada bagian jempol kaki, pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, atau tangan. Di beberapa kasus, asam urat juga bisa menyerang bagian tulang belakang.
Benarkah sering mengonsumsi daging merah memicu asam urat?
Cara untuk menghindari penyakit asam urat seseorang perlu mengurangi mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Salah satu makanan yang memiliki kandungan purin cukup tinggi adalah daging merah. Itulah sebabnya, pengidap asam urat sebaiknya dianjurkan untuk mengurangi mengonsumsi daging merah.
Tidak hanya pengidap asam urat, mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan asam urat, sebaiknya perhatikan pola makan dan jumlah daging merah yang dikonsumsi. Riwayat keluarga dengan penyakit asam urat meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi yang serupa.
Daging merah seperti daging sapi, babi, dan domba memang tingi protein. Namun, daging-daging ini tergolong sebagai makanan penyebab asam urat karena kadar purinnya yang tinggi. Bukan hanya itu daging merah juga mengandung lemak jenuh yang juga termasuk penyebab terjadinya asam urat.
Jika ingin menjaga kadar asam urat darah, Anda bisa mengganti daging merah dengan daging ayam atau sumber protein nabati, seperti kacang kedelai yang dapat ditemukan pada tempe dan tahu.
Dikutip dari Prevention, reumatologis dan peneliti translasi di UCLA Health, Elizabeth Volkmann, MD, mengungkapkan semua sumber protein hewani cenderung mengandung purin yang tinggi. Salah satu makanan pemicu asam urat yang harus dihindari adalah daging merah.
Pasalnya, selain purin, daging merah juga mengandung lemak jenuh yang dikaitkan dengan asam urat. Begitu juga organ atau jeroan lainnya, seperti lidah, hati, otak, itu harus sangat dihindari.